-->

Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Layur

 Ikan layur adalah spesies ikan laut yang mudah dikenali karena bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini dapat ditemukan di perairan tropis maupun sedang, dengan populasi di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik yang diketahui berbeda satu sama lain.

Dalam taksonomi, ikan layur termasuk dalam famili Trichiuridae, yang terdiri dari sekitar sepuluh genera, seperti Diplospinus, Aphanopus, Benthodesmus, Lepidopus, Epoxymetopon, Assurger, Tentoreiceps, Eupluerogrammus, Trichiurus, dan Lepturacanthus. 

Ikan Layur
Ikan Layur

Di perairan Indonesia, setidaknya terdapat tiga genera yang tercatat, yaitu Eupluerogrammus, Trichiurus, dan Lepturacanthus. Beberapa literatur mengelompokkan ketiga genera ini ke dalam satu genus, yaitu Trichiurus, dengan spesies yang dikenal antara lain T. muticus, T. savala, dan T. lepturus atau T. Haumela (FAO, 1974 dalam Annas, 2008).

** KLASIFIKASI IKAN LAYUR **  

Filum: Chordata  

Superkelas: Gnathostomata  

Kelas: Osteichthyes  

Sub Kelas: Actinopterygii  

Infrakelas: Teleoste  

Divisi: Euteleostei  

Superordo: Acanthopterygii  

Ordo: Perciformes  

Sub Ordo: Scombroidei  

Superfamili: Trichiuroidea  

Famili: Trichiuridae, Gempylidae  

Genus: Trichiurus, Lepturacanthus, Gempylus  

Spesies: Trichiurus lepturus, Lepturacanthus savala, Gempylus serpens  

Nama Indonesia: Layur  

Nama lokal: Layur (PPN Pemangkat), Layur (PPP Teluk Batang), Baledang (PPN Sibolga), Layur (PPN Brondong), Layur (PPP Pengambengan), Baledang (PPS Bungus), Layur (PPN Kejawanan), Layur (PPN Ambon), Layur (PPS Belawan), Layur (PPP Karangantu), Layur (PPS Nizam)  

**MORFOLOGI IKAN LAYUR**  

Deskripsi singkat menurut Nakamura (1993) dalam fishbase.com menunjukkan bahwa jumlah jari-jari sirip punggung III (Dorsal soft rays) berkisar antara 130 hingga 135, sedangkan jari-jari sirip dubur (Anal soft rays) berkisar antara 100 hingga 105. Ikan layur ini memiliki tubuh yang sangat memanjang, kompres, dan meruncing ke satu titik, serta pipih seperti pita. 

Sirip punggungnya memanjang, dimulai dari belakang kepala hingga mendekati ujung ekor, dan tidak memiliki struktur bergerigi. Ikan ini tidak memiliki sirip ekor (caudal fins). Secara spesifik, ikan ini berwarna biru baja atau perak saat segar, dan warnanya akan berubah menjadi abu-abu keperakan setelah mati.

Panjang maksimum ikan layur ini dapat mencapai 2,5 meter, dengan panjang umum antara 60 hingga 110 cm, serta berat maksimum yang tercatat mencapai 5 kg dan dapat hidup hingga 15 tahun. Ikan ini aktif berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya akan plankton krustasea pada siang hari, sedangkan pada malam hari, ikan ini cenderung mendekati dasar perairan. Layur mudah ditemukan di pasar ikan di Indonesia dan sering digunakan sebagai ikan umpan.

HABITAT IKAN LAYUR

Habitat ikan layur terletak di perairan pantai yang dalam dengan dasar berlumpur. Meskipun tergolong sebagai ikan demersal, ikan ini biasanya muncul ke permukaan pada waktu senja untuk mencari makanan (Badrudin dan Wudianto, 2004). 

Ikan layur dari famili Trichiuridae, khususnya jenis T. lepturus dan L. savala, termasuk dalam kategori ikan benthopelagis, yaitu ikan yang secara musiman menghuni dari dasar hingga ke permukaan. Ikan layur dapat ditemukan di perairan pantai dengan dasar pasir, sering kali membentuk gerombolan besar (Whitehead, et al., 1986). Ikan-ikan muda biasanya ditemukan di perairan yang sangat dangkal, kurang dari 10 meter.

LihatTutupKomentar