Ikan tongkol, baik yang berwarna putih maupun hitam, merupakan sumber protein yang melimpah dan sering dijadikan pilihan dalam menu harian. Namun, mana yang lebih sehat di antara keduanya? Perbedaan utama terletak pada kandungan gizi dan tekstur dagingnya.
Ikan tongkol putih dikenal memiliki daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih halus. Kandungan lemak pada ikan tongkol putih umumnya lebih rendah, sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka yang menginginkan makanan dengan kalori yang lebih sedikit.
 |
| IKAN TONGKOL |
Di sisi lain, ikan tongkol hitam memiliki daging yang lebih padat dan rasa yang lebih kuat. Jenis ikan ini mengandung lebih banyak lemak sehat, seperti omega-3, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, lemak yang lebih tinggi juga berarti kandungan kalori yang lebih banyak.
 |
| Ikan tongkol hitam dan putih |
Dari perspektif manfaat kesehatan, kedua jenis ikan ini sama-sama memberikan keuntungan bagi tubuh. Namun, ikan tongkol hitam mungkin lebih sesuai bagi mereka yang memerlukan asupan omega-3 yang lebih tinggi, sementara ikan tongkol putih lebih cocok bagi mereka yang ingin mengontrol asupan kalori.
Ikan Tongkol Hitam, E. lineatus, memiliki 10 hingga 15 duri pada sirip punggungnya, di mana duri anterior pada sirip punggung pertama jauh lebih tinggi dibandingkan dengan duri tengah, sehingga membentuk sirip yang cekung.
Sirip dubur terdiri dari 11 hingga 12 sinar lunak dan memiliki 37 tulang belakang. Tubuh ikan ini hampir sepenuhnya tidak bersisik, kecuali pada gurat sisi dan "corselet", serta tidak memiliki kantung renang.
Umumnya, ikan ini berwarna biru cerah dengan pola hitam di punggungnya yang terdiri dari 3 hingga 5 garis horizontal, serta sejumlah bintik hitam atau abu-abu tua di sirip perut. Beberapa spesimen dapat menunjukkan garis abu-abu muda yang lebar di bagian perut, sementara individu lainnya mungkin memiliki sedikit atau bahkan tidak ada pola tersebut.
Dengan demikian, pilihan antara ikan tongkol putih atau hitam bergantung pada kebutuhan gizi masing-masing individu. Keduanya tetap memberikan manfaat kesehatan asalkan dikonsumsi dalam porsi yang sesuai dan diolah dengan cara yang sehat.